Minggu, 04 Desember 2011

3 Paket Puasa Sunah Muharrom

Menu

Sejarah Kalender Tahun Islam

Menyikapi Tahun Baru Islam (Hijriyah)

Hukum Memberi Ucapan Selamat Tahun Baru Hijriyah

Amalan di Bulan Muharrom

[ Jika dalam blog ini tulisan Arab (hadits) tidak bisa tampil, maka silakan download versi pdf di sini]

Sejarah Kalender Tahun Islam


Kalender Tahun Islam dicetuskan oleh Khalifah Umar Bin Khaththab. Nama hijriyah digunakan karena permulaan kalender Islam dimulai dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dan para sahabatnya dari Mekkah ke Yatsrib pada tahun 622 M. Yatsrib kemudian berganti nama menjadi Madinah.


Bulan pertama dalam kalender Islam atau tahun hijriyah adalah bulan Muharrom. Alasannya karena pada bulan itu banyak hal-hal atau aktivitas yang diharamkan. Misalnya melakukan peperangan atau persengketaan.


Dalam al-Qur’an, kata muharrom disebut dua kali yaitu pada Q.S. al-Baqoroh, 2: 85 dan Q.S. al-An’am, 6: 139.


Perhitungan tahun Hijriyah menggunakan peredaran bulan. Awal munculnya bulan (hilal) dimulai ketika matahari tenggelam di ufuk barat (tiba waktu maghrib). Sehingga awal bulan atau hari menurut Islam adalah tibanya waktu maghrib, bukan pukul 00.00.

Kata “bulan” yang merujuk kepada benda langit, dalam bahasa Arab adalah “al-Qomar”, sehingga tahun Hijriyah disebut juga Tahun Qomariyah.


Banyaknya bulan dalam satu tahun ada dua belas seperti termaktub dalam Q.S. at-Taubah, 9: 36. Sedangkan tanggal 1 Muharrom tahun 1 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 Masehi.

Menyikapi Pergantian Tahun Hijriyah


Tidak ada dasar yang kuat, baik berupa ayat atau hadits shohih tentang adanya ritual khusus mengenai pergantian tahun Hijriyah. Adanya ritual di kalangan Islam tertentu, seperti membaca do’a akhir dan awal tahun, sholat tasbih, dzikir bersama, mujahadah, dsb adalah amal sholih yang tidak dicontohkan Nabi Muhammad. Tidak melakukan ritual tersebut tidaklah berdosa. Jika melakukannya hanya semata-mata karena “mumpung” tahun baru, maka termasuk perbuatan sia-sia karena tidak dicontohkan Nabi. Jika melakukannya tanpa ada maksud dikaitkan dengan pergantian tahun Hijriyah maka termasuk melakukan amal sholeh.

Logika kebenaran bahwa tidak ada ritual yang dicontohkan Rasulullah Saw dalam menyambut pergantian atau datangnya tahun baru Islam adalah bahwa ketika tahun Islam (Hijriyah) ditentukan, Rasulullah Saw sudah wafat. Otomatis, jika dikatakan bahwa ada syariat dari Rasulullah Saw dalam menyambut tahun baru Hijriyah adalah tidak masuk akal.

Hukum Memberi Ucapan Selamat Tahun Baru Hijriyah


Tidak ada dasar untuk mengucapkan selamat tahun baru Hijriyah. Jika seseorang mendapat atau menerima ucapan selamat tahun baru Hijriyah, maka katakan, “Semoga Allah memberikan kebaikan kepada anda dan menjadikannya sebagai tahun kebaikan dan barakah." Namun, tidak dibenarkan jika memulai sendiri ucapan tersebut.

Amalan di Bulan Muharrom


Amalan (perbuatan) yang dicontohkan Nabi Saw kaitannya dengan amalan pada bulan Muharrom adalah beliau melakukan puasa sunah. Perlu ditegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw puasa sunah pada bulan Muharrom bukan karena momentum pergantian tahun Islam. Alasannya – sekali lagi – karena Nabi Muhammad Saw sudah wafat ketika dicetuskan penentuan tahun Islam.

Keutamaan Puasa Sunah di Bulan Muharrom


Dasar hadits

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata bahwa telah bersabda Rasulullah Saw, "Puasa yang paling utama setelah ramadhan adalah bulan Muharrom dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ad-Darimi, Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ahmad)

3 Paket Puasa Sunah di Bulan Muharrom

#1 Puasa hari ke-10 Muharrom (Asyuro)


Ulama ahlisunnah sepakat bahwa Nabi Muhammad menganjurkan umatnya untuk puasa pada hari kesepuluh bulan Muharrom (Asyuro).


Dasar Hadits

وعن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه

"Dari Ibnu Abbas ra bahwasanya Rasulullah Saw puasa di hari Asyura dan beliau memerintahkan untuk berpuasa padanya." (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

Keutamaan Puasa Asyuro

وعن أبي قتادة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال يكفر السنة الماضية )رواه مسلم(

Dari Abu Qatadah ra bahwa beliau Rasulullah Saw ditanya tentang puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab, “Menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang lalu." (HR. Muslim)

قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة فوجد يهود يصومون يوم عاشوراء فقال: ما هذا فقالوا: هذا يوم عظيم يوم نجى الله موسى وأغرق آل فرعون قال: فصامه موسى شكرا قال النبي صلى الله عليه وسلم: فإني أولى بموسى وأحق بصيامه فصامه وأمر بصيامه

#2 Puasa hari ke-9 Muharrom (Tasu’a)

Dasar Hadits

وعن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع رواه مسلم

Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah telah bersabda, “Sungguh, jika aku masih diberi umur panjang maka aku akan puasa pada hari ke-9 (Muharrom)”

Melakukan puasa sunah pada hari kesembilan bulan Muharrom adalah perbuatan yang direncanakan oleh Nabi Muhammad namun tidak sempat dilakukan karena Nabi Muhammad lebih dulu wafat. Sunnah seperti ini dinamakan sunnah hammiyah.


Para sahabat berkata kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, sesungguhnya Asyuro' itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasroni", maka Rasulullah Saw berkata, "Tahun depan insya Allah kita akan puasa (juga) pada hari yang kesembilan." (HR. Muslim dari Ibnu Abbas).


#3 Puasa hari ke-11 Muharrom


Nabi menganjurkan umatnya untuk puasa hari kesebelas pada bulan Muharrom. Alasannya untuk membedakan dengan kebiasaan Yahudi yang puasa pada hari kesepuluh Muharrom.


Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, "Berpuasalah pada hari 'Asyuro dan selisihilah Yahudi, maka puasalah satu hari sebelum atau satu hari sesudahnya." (HR. Ahmad).

Bulan Muharrom 1433 H.


Jika menggunakan kalender versi Pemerintah RI, maka tanggal 1 Muharoom 1433 H dimulai tibanya waktu maghrib hari Sabtu tanggal 26 November 2011 M atau sekitar pukul 17.46 wib. Sehingga tanggal 27 Desember 2011 adalah hari pertama bulan Muharrom 1433 H.

Bagi yang mampu, dianjurkan untuk melakukan puasa sunah. Terlebih pada hari kesepuluh bulan Muharrom (Puasa Asyuro). Alasan dan keutamaannya sebagaimana diuraikan di depan. Oleh karena itu, mari kita puasa sunah Asyuro tahun 1433 Hijriyah!

Tidak ada komentar: